SUKSES SELEKSI CPNS BIAYA MINIMAL
https://images.app.goo.gl/V7rTY2KaVafSF9Zm9
https://images.app.goo.gl/V7rTY2KaVafSF9Zm9
Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau sekarang lebih
populer disebut Aparatur Sipil Negara (ASN) memang masih menjadi primadona bagi
sebagian putra-putri Indonesia yang ingin berkarier di bidang pekerjaan. Setiap
tahun, pendaftar CPNS terus membludak. Tidak kurang dari 1 juta orang yang
mendaftar dan setiap orang yang mendaftar hanya boleh mendaftar 1 instansi
saja. Sedangkan formasi yang dibuka tidak lebih dari 300 ribuan saja. Bisa
dibayangkan bahwa betapa ketatnya persaingan dalam meraih kursi sebagai
Aparatur Sipil Negara.
Setiap ada perhelatan akbar penerimaan ASN, maka
para sarjana akan berlomba mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam
perhelatan akbar tersebut. Baik yang berniat sebagai sarana mencari pengalaman
untuk ikut-ikutan saja maupun yang memang sudah sangat siap dan sangat berharap
bisa lulus.
Dari persaingan yang teramat ketat dan tidak
sebanding dengan lowongan yang dibuka, hampir dipastikan bahwa lebih banyak
peserta yang gagal daripada peserta yang berhasil. Ada yang gagal karena tidak
memenuhi ambang batas atau passing grade yang ditentukan oleh pemerintah maupun
kegagalan yang disebabkan oleh kalah bersaing dengan peserta lain yang
mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
Pada beberapa tahun ke belakang. Sistem penerimaan
ASN ini sudah tidak bisa lagi seorang calon ASN mendaftar pada dua atau lebih
instansi karena pendaftaran sekarang sudah menggunakan sistem pendaftaran
online satu pintu melalui laman sscn. Dengan pendaftaran online ini, menjamin
para peserta hanya bisa mendaftar satu kali saja dengan menggunakan data nomor
induk kependudukan (NIK).
Karena pendaftaran menggunakan sistem online satu
pintu, konsekuensinya adalah adanya pendaftar yang gagal hanya karena kesalahan
upload file ataupun kualitas file yang di upload sangat rendah. Padahal secara
administrasi, mereka telah memenuhi segala persyaratan. Namun, untuk
mengantisipasi hal tersebut, panitia tentunya juga sudah bersiap dengan segala
skenario yang antara lain memberikan kesempatan pada para peserta untuk
melakukan perbaikan. Selain itu, diberikan juga masa sanggah ketika masa
pendaftaran sudah berakhir.
Selain berbagai dinamika pendaftaran, hal yang
selalu muncul ketika menjelang pendaftaran dan pelaksanaan seleksi CPNS adalah
maraknya lembaga atau pengusaha online yang menawarkan bimbingan maupun sekedar
materi seleksi CPNS, baik yang gratis maupun berbayar.
Bagi sebagian calon peserta, apalagi pemula, hal
ini sangat penting dan bahkan mereka rela mengeluarkan biaya besar untuk
mengikuti bimbingan, baik secara tatap muka maupun secara daring. Buku-buku
panduan pun sangat banyak bermunculan di pasaran dengan segala macam prediksi
maupun kumpulan soal tahun-tahun sebelumnya. Semuanya menawarkan kesuksesan
mengikuti tes CPNS.
Menurut penulis, semua yang muncul itu, baik berupa
buku, pdf, latihan online dan bimbingan merupakan hal positif dan sangat
membantu bagi calon pelamar ASN. Berdasarkan pengalaman penulis yang
alhamdulillah lulus tes CPNS di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan sebagai
tenaga guru Bimbingan dan Konseling di SMP seleksi tahun 2013, tidak bisa
selamanya calon peserta hanya mengandalkan pengetahuan dan keterampilan yang
didapat ketika masa kuliah, melainkan calon peserta harus membekali diri dengan
pengetahuan dari berbagai sumber. Bisa mencari di internet maupun buku-buku
yang dijual di pasaran dan bahkan bisa saja mencari materi pada buku pelajaran
anak-anak SD sampai SMA.
Untuk tahun pendaftaran 2018 dan 2019 memang agak
berbeda dari tahun sebelumnya dimana seleksi dibagi menjadi tiga bagian yaitu
seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi
bidang (SKB). Pada tahun-tahun sebelumnya termasuk tahun 2013 dimana penulis
bisa masuk dan lulus tes CPNS tidak melaksanakan seleksi SKB untuk beberapa
daerah atau instansi termasuk untuk formasi pada Pemerintah Daerah. Dengan
adanya kebijakan penerapan seleksi kompetensi bidang, membuat perjuangan para
pelamar CPNS makin harus menambah kemampuannya untuk bisa lulus seleksi CPNS.
Untuk saling berbagi pengalaman bagi para calon
peserta seleksi CPNS serta berbagi tips, penulis menjabarkan bagaimana strategi
agar bisa menembus seleksi CPNS. Namun yang penulis bagikan di sini bukanlah
materi tes melainkan hanya teknik pelengkap bagi Anda karena penulis yakin
bahwa Anda tentu punya banyak persiapan dan strategi yang sangat jitu yang
sudah dipersiapkan. Selain hanya untuk berbagi, penulis juga dengan segala
kerendahan hati menyampaikan bahwa tulisan ini tidak ada maksud sama sekali
untuk mengajari pembaca sekalian dan tidak ada maksud untuk bersifat riya
dengan apa yang nantinya akan penulis sampaikan.
Dimulai dari persiapan pelaksanaan seleksi CPNS.
Seperti halnya calon peserta lainnya yaitu mempersiapkan diri menambah sebanyak
mungkin pengetahuan. Penulis tidak menggunakan buku yang dijual di pasaran,
namun penulis menggunakan sumber dari internet. Alasan penulis menggunakan
bahan latihan dari internet antara lain karena murah, mudah dibawa karena hanya
menggunakan HP. Selain yang gratis, penulis juga tertarik mendaftar di salah
satu penyedia jasa persiapan dan latihan CPNS yang ada di internet. Penulis
mendaftar dan membayar biaya member sebesar Rp. 105.000,- untuk sekali bayar
dengan masa keanggotaan tidak terbatas.
Dari materi yang di unduh di internet dan di situs
member latihan soal tersebut, penulis mencetak dengan printer biasa dan hanya
itu yang menjadi bahan bacaan setiap ada kesempatan. Adapun teknik belajar yang
diterapkan penulis dan ini yang menurut penulis sangat penting. Penulis
menggunakan waktu yang sempit untuk belajar, namun konsisten setiap hari harus
ada belajar. Waktu yang biasanya digunakan adalah setelah selesai Shalat Ashar,
setelah selesai Shalat isya, selesai Shalat tahajud sambil menunggu Shalat
subuh dan ketika ada waktu luang lainnya. Penulis menggunakan waktu belajar tidak
begitu lama, namun cukup sering dan materi yang dipelajari pun tidak begitu
banyak.
Untuk teknik belajar, penulis bersama istri (yang
alhamdulillah lulus tes CPNS pada tahun yang sama) menjawab soal yang ada tanpa
melihat kunci jawabannya. Setelah selesai menjawab soal, maka penulis baru
membandingkan jawaban dengan kunci jawaban dan menghitung hasilnya sehingga
bisa didapat nilai persentase soal yang mampu dijawab. Penulis juga tetap
kritis dengan kunci jawaban karena pada sebagian soal, terdapat kekeliruan
kunci jawaban. Jadi pada para pembaca sekalian, jangan terpaku pada kunci
jawaban, kita tetap harus bisa bersikap kritis agar materi tersebut benar-benar
kita kuasai. Ketika kita meragukan jawabannya, maka kita bisa menggunakan
google untuk browsing jawaban dari berbagai literatur dan bandingkan dengan
kunci jawaban yang disediakan.
Selain belajar yang santai namun sering, belajar
jauh-jauh hari juga sangat penting dan membuat kita lebih percaya diri ketika
menjawab soal tes. Kalau kita belajar ketika waktu tes sudah sangat dekat, kita
mungkin akan kekurangan waktu untuk mengingat materi karena dalam belajar,
mengingat materi lebih penting dari sekedar mengingat jawaban A, B, C, D atau E
yang ada di kunci jawaban latihan.
Setelah teknik belajar, selanjutnya yang perlu
dipersiapkan adalah teknik mengerjakan soal. Ketika penulis mengikuti tes CPNS
dulu di tahun 2013, itu merupakan tahun terakhir menggunakan sistem lembar
jawaban komputer (LJK). Oleh sebab itu, ketika menjawab di LJK, dahulukan soal
yang memang sudah bisa di jawab atau yang dianggap mudah, baru menyelesaikan
soal yang dianggap sulit. Kalau kita memaksakan mengerjakan soal yang sulit
dengan mengerahkan kemampuan berpikir dan merasakan, maka kita akan terlalu
banyak menghabiskan waktu dan kemungkinan kita akan kekurangan waktu atau waktu
habis ketika kita belum selesai menjawab seluruh soal. Kejadian ini pernah
dialami sendiri oleh penulis yang saat itu kekurangan waktu, padahal soal yang
tidak terjawab masih lebih dari 20 soal dari 100 soal. Kalau terjadi hal yang
seperti itu, penulis menggunakan teknik menjawab soal sembarang dengan teknik
sendiri yang penulis sebut proporsional random atau acak proporsional.
Teknik itu penulis gunakan karena penulis yakin ketika panitia atau konsorsium
yang membuat soal tes CPNS pasti membuat soal dengan teknik yang baik dan benar
sesuai kaidah pembuatan soal dimana sebaran jawaban itu cenderung proporsional
antara jawaban A, B, C, D dan E. Ketika waktu sudah mepet, kita baca soal dan
mencoba mencari jawaban yang tepat. Kalau tidak ada jawaban yang meyakinkan,
pilihlah jawaban yang jawabannya masih sedikit. Misal secara garis besar
jawaban terbanyak A, B, C dan D, maka kita coba memilih jawaban B. demikian
seterusnya sampai selesai.
https://images.app.goo.gl/QZfvkRkGKuoxTSRW7
Teknik di atas memang tidak bisa dijadikan tolok
ukur keberhasilan seseorang dalam mengantisipasi kehabisan waktu dalam menjawab
soal. Teknik di atas lebih pada spekulasi karena semuanya hanya bersifat
untung-untungan. Ada teknik menjawab soal yang hanya menjawab satu jawaban
saja, misalnya hanya menjawab A saja atau B saja. Teknik ini memang sering
digunakan karena pasti ada jawaban yang benar. Berbeda dengan teknik proporsional
random karena teknik ini bisa saja semua atau banyak jawaban yang benar dan
bisa saja salah atau bahkan bisa saja tidak ada yang benar. Jadi penggunaan
teknik darurat ini hanya ketika Anda sudah kehabisan waktu. Jangan sampai soal
tidak dijawab sama sekali. Lebih baik menjawab karena dalam seleksi CPNS tidak
ada penalti ketika salah menjawab soal.
Selain teknik persiapan, belajar dan menjawab soal
di atas, hal yang sangat penting lainnya adalah pengalaman spiritual. Ketika
penulis sudah mengetahui akan adanya seleksi CPNS beberapa bulan yang akan
datang, melalui berbagai renungan diri, akhirnya penulis diberikan hidayah oleh
sang penguasa dunia dan dimudahkan untuk melaksanakan ibadah tambahan. Penulis
bersama istri tercinta berniat melaksanakan Shalat wajib dan Shalat sunat
tahajud dan Shalat sunat Dhuha secara istiqmah walaupun nanti kami tidak lulus
seleksi CPNS. Selain itu, ibadah tambahan yang memang sudah dilaksanakan
jauh-jauh hari adalah membaca surah Yasin dan Al Mulk setelah selesai Shalat
Maghrib dan surah Al Waqiah setelah selesai Shalat subuh. Namun dengan tulisan
ini, semoga Allah mengangkat/menghilangkan sifat Riya dan sombong pada diri
kami, Amiin.
https://images.app.goo.gl/mqpCEoRP1BSubKrs8
Terakhir hal yang perlu dilakukan oleh peserta
adalah meminta doa kepada orang tua, keluarga dan kepada siapa pun yang
berkenan memberikan doa, baik pada kawan, anak, adik, saudara bahkan dengan
tetangga kita. Hal ini menunjukkan bahwa kita ini sangat memerlukan bantuan dan
doa dari orang lain. Kita ini makhluk lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa
tanpa bantuan dari Allah. Jangan malu dan sungkan meminta didoakan.
Demikianlah sedikit teknik menghadapi seleksi CPNS
yang bisa penulis bagikan agar menjadi inspirasi. Walaupun pada masa penulis
mengikuti seleksi masih menggunakan sistem LJK dan tidak ada SKB, paling tidak,
teknik ini masih relevan dibagikan sebagai bahan tambahan persiapan pembaca
menghadapi seleksi SKD dan SKB. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi
berkah bagi penulis. Salah dan khilaf mohon maaf dan Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Balangan, 22 Maret 2020
4 Komentar
Wah, tips yang sangat bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusBagus sekali pak,menginpirasi sekali.
BalasHapusTerimakasih bunda
Hapus